Friday, December 7, 2018

Tawon yang Berkhianat

Aku baru sadar kalau postingan sebelum ini yaitu tulisanku yang menyambut 2017, padahal sekarang tahun 2018 aja udah mau berakhir. Mengerikan memang. Cepet banget berlalunya hari.

Cerita nih. Ternyata nggak cuman manusia yang bisa mengecewakan, kenyataannya tawon juga bisa bikin aku kecewa. Dan cukup membuatku sedih karenanya.


Kemaren, pas aku pengen ke kamar mandi, tiba-tiba aku merasa sakit di lengan kananku kayak ada serangga yang gigit. Bener aja, pas aku ngecek ternyata ada tawon yang nyengat. Kontan aku langsung panik dan entah membuat gerakan apa yang pasti niatnya mengusir tawon tanpa memegangnya. Aku nggak liat ada tawon atau serangga apapun terbang saat aku berjalan ke arah kamar mandi kosan. Pas aku ngusir, tawon itu juga tiba-tiba hilang. Aku nggak mendapati jejaknya sama sekali.

Seketika aku langsung balik ke kamar, melupakan hasrat ingin pipisku. Tanpa pikir panjang, aku langsung mengoleskan minyak tawon ke bagian yang terkena sengatan. Sambil mengoles dan memijit-mijit, aku mencoba menahan rasa kecewa yang timbul karena sengatan itu.

Dulu ada tawon yang pernah chill di kamar aku. Terbang terus bermalam di langit-langit kamar. Diam tidak bergerak. Pada suatu pagi, pas aku buka pintu kamar, tiba-tiba dia terbang dan keluar kamar. Menghilang. Waktu itu aku berpikiran, mungkin si Tawon lagi ngambek dan kabur dari rumah.

Kira-kira tiga hari lalu,
Ada tawon dateng lagi ke kamar. Bukannya seperti tawon sebelumnya, dia lebih suka terbang keliling lampu. Udah berusaha aku usir dengan cara mematikan lampu dan membuka pintu kamar lebar-lebar, dia tetap bergeming dan memilih untuk chill di langit-langit kamar. Gemas dengan itu, ingin rasanya aku menyemprot dengan Baygon agar aku tidak perlu lagi was-was akan kedatangannya. Namun hasrat tersebut hanya berakhir sampai keinginan, karena aku tidak tega untuk eksekusi keinginan tersebut. Bagaimanapun juga tawon juga makhluk hidup, dia toh hanya numpang chill. Tidak ada maksud untuk mengganggu aku. Akhirnya aku biarkan sampai dia memutuskan untuk keluar dengan sendirinya.

Dengan semua kebaikan hati yang aku lakukan, aku nggak menyangka tawon akan tetap memberiku rasa sakit ini. Padahal aku sudah berusaha untuk tidak membunuhnya, tapi kenapa tawon itu nggak peduli dan tetap menyengatku. Aku merasa nggak pernah mengganggu dia. Aku nggak pernah berusaha menjahili atau apapun itu. Bahkan berusaha memberikan ruang bagi mereka untuk beradaptasi dan mengekspresikan diri. Tapi tetap saja. Tetap saja dia menyengatku tanpa perasaan. Di sini aku mulai merasa sedih.

Hal ini juga berlaku di kehidupan manusia. Memang mungkin inilah yang disebut sebagai ongkos mahal yang harus dibayar ketika salah memilih teman dan ongkos mahal yang harus dibayar ketika mencoba percaya pada orang lain. Kita harus siap untuk dikuras sebagian hatinya untuk kepercayaan itu, dan siap pula bahwa serpihan hati itu bukan untuk dijaga melainkan dibuang dan diinjak-injak. Sekarang ketika salah memilih sosok untuk dipercaya, bukannya mendapatkan kesetiaan aku malah mendapatkan rasa nyeri dan gatal serta bengkak pada biseps lengan atasku.

Pengalamn ini mengajarkan aku untuk berhati-hati dalam memilih sosok untuk dipercaya, bahkan tawon sekalipun.

No comments:

Post a Comment