Saturday, February 11, 2012

Suara Hatiku

aku termenung, mengulas balik semua peristiwa yang ada otakku
aku berpikir tentang semua, aku berpikir tentang segalanya
apakah ada yang salah denganku?
itulah pertanyaan yang sering terngiang di kepalaku
aku merasa tiada orang yang memperdulikanku
aku merasa bagai tidak dianggap. dikucilkan.
tiada seorang pun yang memikirkan tentang keberadaanku
tiada seorang pun yang benar-benar mengerti aku dan hatiku

aku telah terbiasa dengan segala perbedaan ini
berbeda secara fisik, berbeda jenis suara, berbeda karakter maupun jiwa
apakah itu artinya aku tidak dianggap oleh orang-orang di sekitarku?
orang-orang mendekati aku jika aku sedang dalam keadaan bahagia dan ceria,
tetapi aku hanyalah seorang moody, perasaanku tidak menentu
dan di saat perasaanku sedang gundah gulana,
semuanya hilang. lenyap. tiada berbekas. sendiri.
tidak adakah seorang teman khusus untukku?
seorang teman yang mengerti segalanya tentangku.
baik saat senang maupun susah.
baik saat suka maupun duka.

aku memperhatikan orang-orang di sekitarku.
mereka tersenyum, tertawa, terlihat begitu bahagia dan melupakan keberadaanku
mungkin karna sekarang aku tidak memiliki semangat untuk tersenyum,
semua orang meninggalkanku dan melupakanku.
dan itulah kenyataan yang terjadi

apa memang seperti ini alur kehidupanku?
hanya berputar di satu titik dan aku kembali ke titik akhir
kesepian.
kata itulah yang menggambarkan tentang kehidupanku
semua orang memiliki sahabat mereka masing-masing
semua orang memiliki couple mereka masing-masing
sedangkan diriku? hanya duduk termenung meratapi nasib
miris memang. sangat menyedihkan.

aku kembali mencari penyebab segala kelaknatan ini
atau mungkin ini dikaenakan oleh tingkah laku ku?
terus terang tingkahku tidak sama dengan orang-orang lain
mereka terlihat tenang, sopan, duduk manis, tersenyum dan tidak berlebihan
segalanya terbalik dengan kenyataan yang kumiliki

tapi,
apakah aku harus menjadi orang lain jika aku ingin diterima oleh orang lain?
apa yang harus ku lakukan?
menjadi tenang, sopan, duduk manis, tersenyum dan tidak berlebihan?
yang kalian semua sudah tahu kalau itu sangat bukan diriku yang sebenarnya
apa aku harus memiliki topeng untuk menjadi apa yang mereka inginkan?
bukankah itu berarti aku membohongi diri sendiri?
apakah itu artinya aku harus memilih?
menjadi seperti mereka, tetapi mendapatkan teman?
atau menjadi diri sendiri, tetapi tetap terabaikan?
aku tidak mendapat titik terang untuk menyelesaikan masalahku sendiri
hanyalah satu pertanyaan yang terngiang-ngiang di kepalaku:

Kita hidup untuk menjadi diri sendiri
atau
kita hidup untuk menjadi apa yang orang lain inginkan